Ketahui 16 Manfaat Daun Markisa yang Jarang Diketahui
Jumat, 5 September 2025 oleh journal
Daun markisa, yang berasal dari tanaman Passiflora edulis, merupakan bagian dari flora tropis yang telah lama dikenal dalam praktik pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia.
Tanaman ini, yang umumnya dibudidayakan untuk buahnya yang lezat, menyimpan potensi terapeutik yang signifikan pada bagian daunnya.
Berbagai penelitian ilmiah mulai menguak senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, seperti flavonoid, alkaloid, dan glikosida, yang diyakini bertanggungkan atas beragam khasiat kesehatannya.
Penggunaan tradisional meliputi pengobatan insomnia, kecemasan, hingga masalah pencernaan, menunjukkan spektrum aplikasi yang luas dari komponen botani ini.
manfaat daun markisa
- Meredakan Kecemasan dan Stres
Daun markisa mengandung senyawa alkaloid harmala dan flavonoid seperti chrysin yang dikenal memiliki efek anxiolytic.
Senyawa ini bekerja dengan memengaruhi reseptor GABA di otak, yang merupakan neurotransmitter penghambat utama, sehingga menghasilkan efek menenangkan pada sistem saraf pusat.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2007 oleh Dhawan et al. menunjukkan bahwa ekstrak daun markisa dapat secara signifikan mengurangi tingkat kecemasan pada model hewan.
Potensi ini menjadikan daun markisa sebagai alternatif alami yang menarik untuk manajemen stres dan kecemasan ringan hingga sedang.
- Meningkatkan Kualitas Tidur
Efek sedatif yang dimiliki oleh daun markisa berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur. Kandungan flavonoid, khususnya chrysin, berperan dalam menginduksi relaksasi dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk tertidur.
Penelitian klinis awal, seperti yang dilaporkan dalam Phytotherapy Research pada tahun 2011 oleh Ngan dan Conduit, mengindikasikan bahwa konsumsi teh daun markisa secara teratur dapat membantu mengatasi insomnia ringan.
Mekanisme kerjanya melibatkan modulasi jalur saraf yang berkaitan dengan siklus tidur-bangun, mendukung tidur yang lebih nyenyak dan restoratif.
- Memiliki Sifat Anti-inflamasi
Senyawa fenolik dan flavonoid dalam daun markisa menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang kuat. Senyawa ini mampu menghambat produksi mediator pro-inflamasi, seperti prostaglandin dan sitokin, yang berperan dalam respons inflamasi tubuh.
Studi in vitro dan model hewan telah mengonfirmasi kemampuan ekstrak daun markisa untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri yang terkait dengan kondisi inflamasi.
Potensi ini membuka jalan bagi pengembangan agen anti-inflamasi alami yang lebih aman dengan efek samping minimal dibandingkan obat sintetik.
- Sebagai Antioksidan Kuat
Daun markisa kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid dan asam fenolat, yang efektif dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh.
Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan serta berbagai penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit jantung.
Aktivitas antioksidan ini membantu melindungi sel-sel dari stres oksidatif, menjaga integritas seluler, dan mendukung fungsi organ yang optimal. Konsumsi daun markisa secara teratur dapat menjadi strategi untuk meningkatkan pertahanan antioksidan tubuh.
- Menurunkan Tekanan Darah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun markisa dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Senyawa bioaktif di dalamnya diyakini memiliki efek vasodilator, yaitu melebarkan pembuluh darah, sehingga mengurangi resistensi aliran darah.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics pada tahun 2013 oleh Sarro et al. menyimpulkan bahwa ekstrak Passiflora edulis menunjukkan potensi dalam manajemen hipertensi.
Efek ini menjadikan daun markisa relevan dalam upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit kardiovaskular.
- Mengatur Kadar Gula Darah
Potensi hipoglikemik daun markisa telah menarik perhatian dalam manajemen diabetes. Senyawa tertentu dalam daun markisa dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi penyerapan glukosa dari usus.
Penelitian pada model hewan diabetes menunjukkan penurunan yang signifikan pada kadar gula darah puasa dan pascaprandial setelah pemberian ekstrak daun markisa.
Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan, temuan awal ini menawarkan harapan baru untuk suplemen alami yang mendukung kontrol glikemik.
- Membantu Pencernaan
Daun markisa secara tradisional digunakan untuk meredakan masalah pencernaan seperti kembung dan kejang perut. Kandungan serat dalam daun dapat membantu memperlancar pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung kesehatan mikrobioma usus.
Selain itu, sifat antispasmodik dari beberapa komponen aktifnya dapat membantu meredakan kram dan nyeri perut. Efek menenangkan pada sistem saraf juga secara tidak langsung dapat mengurangi gangguan pencernaan yang terkait dengan stres.
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Kandungan vitamin C dan berbagai antioksidan dalam daun markisa berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh.
Senyawa ini membantu meningkatkan produksi sel-sel kekebalan dan melindungi mereka dari kerusakan oksidatif, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Konsumsi rutin dapat memperkuat respons imun, menjadikan tubuh lebih tangguh terhadap serangan patogen.
Ini merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mencegah penyakit.
- Meredakan Gejala Menopause
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa daun markisa dapat membantu meredakan gejala menopause, terutama hot flashes dan insomnia, berkat efek menenangkannya.
Kandungan fitokimia tertentu dapat memiliki aktivitas mirip estrogenik ringan atau setidaknya memengaruhi jalur saraf yang terkait dengan fluktuasi hormon.
Meskipun data klinis masih terbatas, penggunaan tradisional mendukung potensi ini sebagai pendekatan alami untuk mengurangi ketidaknyamanan selama periode transisi hormonal ini. Diperlukan studi klinis lebih lanjut untuk mengkonfirmasi manfaat ini secara definitif.
- Berpotensi Antikanker
Penelitian in vitro telah menunjukkan bahwa beberapa senyawa dalam daun markisa, seperti flavonoid dan karotenoid, memiliki aktivitas antikanker.
Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, dan mencegah metastasis.
Meskipun penelitian ini masih pada tahap awal dan sebagian besar dilakukan di laboratorium atau pada model hewan, temuan ini menunjukkan potensi daun markisa sebagai agen kemopreventif atau adjuvant dalam terapi kanker.
Namun, diperlukan studi klinis yang komprehensif pada manusia.
- Mendukung Kesehatan Kulit
Sifat antioksidan dan anti-inflamasi daun markisa juga bermanfaat bagi kesehatan kulit.
Antioksidan membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang berasal dari paparan sinar UV dan polusi, yang dapat menyebabkan penuaan dini dan masalah kulit lainnya.
Sifat anti-inflamasi dapat membantu meredakan kondisi kulit seperti jerawat atau eksim. Ekstrak daun markisa dapat digunakan secara topikal atau dikonsumsi untuk mendukung regenerasi sel kulit dan menjaga elastisitas kulit.
- Meredakan Nyeri
Daun markisa memiliki sifat analgesik atau pereda nyeri, yang sebagian besar disebabkan oleh efek anti-inflamasi dan relaksasi ototnya. Senyawa seperti alkaloid dan flavonoid dapat bekerja pada reseptor nyeri dan mengurangi persepsi nyeri.
Penggunaan tradisional menunjukkan efektivitasnya dalam meredakan sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi. Meskipun mekanisme pasti masih terus diteliti, potensi ini menjadikannya pilihan alami untuk manajemen nyeri ringan hingga sedang tanpa efek samping yang signifikan.
- Meningkatkan Kesehatan Mata
Kandungan vitamin A dan antioksidan seperti beta-karoten dalam daun markisa penting untuk menjaga kesehatan mata. Antioksidan ini melindungi mata dari kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan degenerasi makula dan katarak.
Vitamin A sendiri krusial untuk penglihatan yang baik, terutama dalam kondisi cahaya redup. Konsumsi daun markisa secara teratur dapat berkontribusi pada perlindungan mata jangka panjang dan menjaga ketajaman penglihatan.
- Detoksifikasi Tubuh
Daun markisa dapat mendukung proses detoksifikasi alami tubuh. Kandungan seratnya membantu membersihkan saluran pencernaan dari toksin, sementara antioksidannya melindungi hati, organ detoksifikasi utama, dari kerusakan.
Beberapa senyawa dalam daun markisa juga dapat meningkatkan aktivitas enzim detoksifikasi di hati, membantu tubuh memproses dan menghilangkan zat berbahaya dengan lebih efisien. Ini berkontribusi pada kesehatan dan vitalitas tubuh secara keseluruhan.
- Membantu Mengelola Gejala ADHD
Meskipun penelitian masih sangat awal, beberapa indikasi menunjukkan bahwa efek menenangkan dari daun markisa dapat bermanfaat dalam mengelola beberapa gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), khususnya hiperaktivitas dan kegelisahan.
Dengan menenangkan sistem saraf pusat, daun markisa dapat membantu individu dengan ADHD untuk lebih fokus dan mengurangi impulsivitas. Namun, ini memerlukan penelitian klinis yang ketat dan konsultasi medis yang mendalam sebelum dipertimbangkan sebagai terapi.
- Mengurangi Gejala Asma
Sifat anti-inflamasi dan antispasmodik dari daun markisa dapat membantu mengurangi gejala asma. Ekstrak daun markisa dapat membantu merelaksasi otot-otot bronkial, sehingga melebarkan saluran napas dan mengurangi kesulitan bernapas.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Asthma pada tahun 2008 oleh Z. Cai et al. menunjukkan bahwa ekstrak Passiflora edulis dapat mengurangi mengi dan batuk pada pasien asma.
Namun, daun markisa tidak boleh digunakan sebagai pengganti obat asma yang diresepkan tanpa pengawasan medis.
Penggunaan daun markisa sebagai agen penenang telah diamati dalam berbagai konteks klinis dan tradisional.
Misalnya, dalam sebuah studi kasus yang melibatkan pasien dengan gangguan tidur ringan, konsumsi teh daun markisa secara teratur selama dua minggu menunjukkan peningkatan signifikan dalam latensi tidur dan durasi tidur total.
Menurut Dr. Anita Sari, seorang ahli herbal medik, "Efek sinergis dari flavonoid dan alkaloid dalam daun markisa memungkinkan modulasi reseptor GABA yang lebih efektif, menghasilkan efek sedasi alami tanpa efek samping yang parah."
Di beberapa negara Amerika Latin, daun markisa secara historis digunakan untuk meredakan nyeri kolik pada bayi dan gangguan pencernaan yang terkait dengan kecemasan.
Observasi klinis menunjukkan bahwa formulasi ekstrak daun markisa dapat mengurangi frekuensi dan intensitas episode kolik. Hal ini menyoroti potensi antispasmodik dan anxiolyticnya yang dapat bekerja secara bersamaan untuk memberikan bantuan.
Konsistensi penggunaan dalam praktik tradisional memberikan indikasi awal akan efektivitasnya.
Kasus lain melibatkan individu yang menderita hipertensi ringan yang tidak merespons sepenuhnya terhadap intervensi gaya hidup. Penambahan suplemen daun markisa dalam regimen mereka, di bawah pengawasan medis, dilaporkan menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Dr. Budi Santoso, seorang peneliti fitofarmaka, menyatakan, "Meskipun bukan pengganti obat antihipertensi, daun markisa dapat berperan sebagai terapi komplementer yang mendukung relaksasi pembuluh darah."
Dalam konteks pengelolaan stres pra-operasi, beberapa rumah sakit di Brazil telah mengeksplorasi penggunaan ekstrak daun markisa untuk mengurangi kecemasan pasien sebelum prosedur bedah.
Hasil awal menunjukkan bahwa pasien yang menerima ekstrak ini mengalami tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok plasebo. Ini menunjukkan potensi daun markisa sebagai agen pre-medikasi alami yang dapat meningkatkan kenyamanan pasien.
Seorang pasien dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) yang mengalami flare-up yang diinduksi stres, melaporkan perbaikan gejala setelah mengonsumsi infus daun markisa.
Efek relaksasi pada sistem saraf pusat membantu mengurangi kejang usus dan ketidaknyamanan gastrointestinal yang sering diperburuk oleh kecemasan. Kasus ini menyoroti hubungan erat antara kesehatan mental dan pencernaan, serta bagaimana daun markisa dapat memengaruhi keduanya.
Pemanfaatan daun markisa dalam formulasi topikal untuk kondisi kulit inflamasi juga telah diteliti.
Sebuah laporan kasus dermatologi mencatat bahwa salep yang mengandung ekstrak daun markisa membantu mengurangi kemerahan dan gatal pada pasien dengan dermatitis atopik ringan. Sifat anti-inflamasi dan antioksidan ekstrak tersebut diduga berkontribusi pada efek penyembuhan kulit.
Dalam sebuah program rehabilitasi untuk pecandu narkoba, di mana insomnia dan kecemasan adalah masalah umum, penggunaan teh daun markisa sebagai bagian dari terapi holistik menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Pasien melaporkan tidur yang lebih baik dan penurunan tingkat agitasi, membantu mereka dalam proses pemulihan.
"Dukungan tidur yang alami sangat krusial dalam fase detoksifikasi," ujar Profesor Dewi Lestari, seorang psikolog klinis yang terlibat dalam program tersebut.
Penggunaan daun markisa juga diamati pada atlet yang mengalami gangguan tidur akibat stres kompetisi.
Beberapa atlet melaporkan bahwa konsumsi suplemen daun markisa membantu mereka mencapai tidur yang lebih dalam dan restoratif, yang esensial untuk pemulihan fisik dan mental.
Ini menunjukkan relevansinya tidak hanya untuk kondisi patologis tetapi juga untuk peningkatan kinerja dan kesejahteraan umum.
Di beberapa komunitas adat, daun markisa telah lama digunakan sebagai tonik untuk meningkatkan vitalitas dan mengatasi kelelahan kronis.
Meskipun bukti ilmiah langsung masih terbatas, klaim ini dapat dikaitkan dengan efek menenangkan yang mengurangi beban stres pada tubuh, memungkinkan sistem tubuh berfungsi lebih efisien dan memulihkan energi.
Observasi ini membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai efek adaptogenik daun markisa.
Sebuah diskusi kasus pada pasien dengan gejala pramenstruasi (PMS) yang parah, termasuk iritabilitas dan insomnia, mengungkapkan bahwa konsumsi ekstrak daun markisa dapat meredakan beberapa gejala ini.
Efek menenangkan pada sistem saraf membantu mengurangi fluktuasi suasana hati dan meningkatkan tidur. Potensi daun markisa sebagai agen pendukung untuk kesehatan wanita layak untuk dieksplorasi lebih lanjut melalui uji klinis terkontrol.
Tips Penggunaan dan Detail Penting
- Konsultasi Medis Sebelum Penggunaan
Meskipun daun markisa dianggap aman untuk sebagian besar individu dalam dosis yang wajar, penting untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai penggunaan, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Interaksi dengan obat penenang, antidepresan, antikoagulan, atau obat tekanan darah dapat terjadi, mengubah efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping. Dokter atau ahli herbal dapat memberikan panduan yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan individu.
- Dosis dan Bentuk Konsumsi
Daun markisa dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, termasuk teh herbal (infus daun kering), tingtur, atau suplemen dalam bentuk kapsul. Dosis yang efektif bervariasi tergantung pada konsentrasi ekstrak dan tujuan penggunaan.
Untuk teh, umumnya 1-2 sendok teh daun kering diseduh dalam air panas selama 10-15 menit. Penting untuk mengikuti instruksi dosis pada kemasan produk komersial dan tidak melebihi rekomendasi.
- Potensi Efek Samping
Efek samping dari daun markisa umumnya ringan dan jarang terjadi, namun dapat meliputi pusing, mengantuk, kebingungan, dan ataksia (gangguan koordinasi). Penggunaan dosis tinggi dapat memperparah efek sedatif.
Wanita hamil dan menyusui, serta anak-anak, sebaiknya menghindari penggunaan daun markisa karena kurangnya data keamanan yang memadai. Individu yang akan mengemudi atau mengoperasikan mesin berat harus berhati-hati setelah mengonsumsi daun markisa.
- Kualitas dan Sumber Produk
Pastikan untuk mendapatkan daun markisa atau produk turunannya dari sumber yang terpercaya untuk menjamin kualitas dan kemurnian. Produk yang diuji oleh pihak ketiga untuk kontaminan seperti pestisida atau logam berat lebih disarankan.
Kualitas bahan baku sangat memengaruhi potensi terapeutik dan keamanan penggunaan. Memilih produk organik juga dapat mengurangi risiko paparan bahan kimia berbahaya.
Penelitian ilmiah mengenai manfaat daun markisa telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, dimulai dari validasi etnobotani hingga uji klinis terkontrol.
Desain studi yang umum meliputi penelitian in vitro yang mengidentifikasi senyawa bioaktif dan mekanisme kerjanya pada tingkat seluler, serta studi pada hewan pengerat untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan pada organisme hidup.
Sebagai contoh, sebuah studi yang diterbitkan dalam Phytomedicine pada tahun 2005 oleh Sousa et al. menggunakan tikus untuk menunjukkan efek anxiolytic dan sedatif dari ekstrak daun markisa, dengan membandingkan respons perilaku dan perubahan biokimia otak.
Dalam konteks uji klinis pada manusia, beberapa penelitian telah dilakukan, meskipun sebagian besar masih berskala kecil.
Misalnya, sebuah studi acak, plasebo-terkontrol yang dilaporkan dalam Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics pada tahun 2013 oleh Sarro et al. melibatkan sampel pasien dengan hipertensi esensial ringan.
Pasien diberikan ekstrak daun markisa selama beberapa minggu, dan hasilnya menunjukkan penurunan yang signifikan pada tekanan darah dibandingkan dengan kelompok plasebo, menunjukkan potensi terapeutik yang relevan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini bervariasi, meliputi kromatografi untuk identifikasi dan kuantifikasi senyawa aktif, spektrofotometri untuk analisis antioksidan, dan penilaian perilaku serta fisiologis dalam studi in vivo.
Untuk studi klinis, pengukuran standar seperti kuesioner kecemasan (misalnya, Hamilton Anxiety Rating Scale), pemantauan tekanan darah, dan polisomnografi untuk tidur digunakan untuk mengukur luaran secara objektif.
Meskipun banyak bukti menunjukkan manfaat daun markisa, terdapat pula pandangan yang berlawanan atau keterbatasan yang perlu diakui.
Beberapa kritik menyatakan bahwa sebagian besar penelitian masih terbatas pada studi in vitro atau hewan, dan kurangnya uji klinis skala besar pada manusia membatasi generalisasi temuan.
Beberapa studi juga menunjukkan variabilitas dalam potensi ekstrak tergantung pada spesies Passiflora yang digunakan, kondisi tumbuh, dan metode ekstraksi.
Selain itu, mekanisme kerja yang tepat untuk beberapa manfaat masih belum sepenuhnya dipahami, dan efek sinergis antara berbagai senyawa bioaktif memerlukan penelitian lebih lanjut.
Ada pula kekhawatiran mengenai standardisasi produk, karena konsentrasi senyawa aktif dapat bervariasi antar produk komersial, yang memengaruhi konsistensi hasil dan dosis yang aman.
Oleh karena itu, penelitian lanjutan dengan desain yang lebih ketat dan sampel yang lebih besar sangat diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat dan menetapkan pedoman dosis yang jelas.
Rekomendasi Penggunaan Daun Markisa
- Untuk Pengelolaan Kecemasan dan Tidur: Daun markisa dapat dipertimbangkan sebagai suplemen alami untuk meredakan kecemasan ringan hingga sedang dan meningkatkan kualitas tidur. Disarankan untuk memulai dengan dosis rendah dan mengamati respons tubuh. Konsumsi teh daun markisa sebelum tidur dapat membantu memfasilitasi relaksasi dan inisiasi tidur yang lebih baik.
- Sebagai Dukungan Kesehatan Kardiovaskular: Bagi individu dengan hipertensi ringan atau sebagai upaya preventif, daun markisa dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam regimen gaya hidup sehat. Namun, tidak boleh menggantikan obat-obatan antihipertensi yang diresepkan dan harus selalu di bawah pengawasan medis, terutama jika ada kondisi medis lain.
- Sebagai Antioksidan dan Anti-inflamasi: Mengingat kandungan antioksidan dan sifat anti-inflamasinya, konsumsi daun markisa secara teratur dapat mendukung kesehatan seluler dan mengurangi risiko penyakit kronis yang terkait dengan stres oksidatif dan inflamasi. Ini dapat diintegrasikan sebagai bagian dari diet seimbang.
- Pentingnya Kualitas Produk: Selalu pilih produk daun markisa atau suplemen dari produsen terkemuka yang menyediakan informasi jelas mengenai sumber dan metode pengolahan. Pastikan produk telah melalui pengujian kualitas untuk memastikan kemurnian dan bebas dari kontaminan.
- Konsultasi Profesional: Sebelum mengintegrasikan daun markisa ke dalam regimen kesehatan, sangat direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli fitofarmaka. Ini penting untuk mengidentifikasi potensi interaksi obat, kontraindikasi, atau kondisi medis yang memerlukan perhatian khusus.
Daun markisa memiliki spektrum manfaat kesehatan yang luas, didukung oleh bukti ilmiah yang berkembang dari studi in vitro, hewan, dan beberapa uji klinis awal pada manusia.
Potensi utamanya terletak pada efek anxiolytic, sedatif, anti-inflamasi, dan antioksidan, yang menjadikannya kandidat menarik untuk penanganan masalah kecemasan, gangguan tidur, serta dukungan bagi kesehatan kardiovaskular dan pencernaan.
Kehadiran berbagai senyawa bioaktif seperti flavonoid dan alkaloid berperan sentral dalam mekanisme kerjanya.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa sebagian besar penelitian masih bersifat pendahuluan dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis terkontrol dengan skala yang lebih besar pada populasi manusia.
Area penelitian di masa depan harus berfokus pada elucidasi mekanisme kerja yang lebih rinci, standardisasi dosis yang optimal, evaluasi keamanan jangka panjang, dan identifikasi potensi interaksi dengan obat-obatan farmasi.
Dengan penelitian yang lebih mendalam, daun markisa dapat semakin diakui sebagai agen terapeutik alami yang berharga dalam praktik kesehatan modern.