Intip 12 Manfaat Daun Klorofil yang Wajib Kamu Ketahui
Senin, 25 Agustus 2025 oleh journal
Klorofil merupakan pigmen hijau alami yang ditemukan pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, berperan krusial dalam proses fotosintesis.
Pigmen ini bertanggung jawab untuk menyerap energi cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia yang esensial bagi kehidupan tanaman.
Secara struktural, molekul klorofil menyerupai heme dalam hemoglobin manusia, namun dengan inti magnesium alih-alih besi, yang memberikan dasar bagi beberapa hipotesis mengenai potensi manfaatnya bagi kesehatan.
Ekstraksi klorofil, khususnya dari sumber nabati seperti sayuran berdaun hijau, telah memungkinkan pengaplikasiannya dalam berbagai konteks suplemen dan pengobatan tradisional, menarik perhatian dalam penelitian ilmiah.
manfaat daun klorofil
- Potensi Antioksidan Kuat
Klorofil dan turunannya, seperti klorofilin, menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan, mampu menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan serta berbagai penyakit kronis.
Penelitian in vitro dan pada hewan telah menunjukkan bahwa senyawa ini dapat melindungi sel dari stres oksidatif, yang merupakan faktor pemicu banyak kondisi patologis. Kemampuan ini menjadikan klorofil sebagai agen pelindung potensial terhadap kerusakan seluler.
- Detoksifikasi dan Pengikatan Toksin
Salah satu manfaat yang paling sering dikaitkan dengan klorofil adalah kemampuannya dalam membantu proses detoksifikasi tubuh.
Klorofilin, bentuk klorofil yang larut dalam air, telah diteliti karena kemampuannya untuk mengikat karsinogen tertentu, seperti aflatoksin dan amina heterosiklik, di saluran pencernaan.
Dengan mengikat zat-zat berbahaya ini, klorofilin dapat membantu mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah, sehingga memfasilitasi eliminasinya dari tubuh. Mekanisme ini mendukung peran klorofil dalam menjaga kesehatan hati dan mengurangi beban toksin.
- Mendukung Kesehatan Darah
Klorofil sering disebut sebagai "darah hijau" karena kesamaan strukturalnya dengan hemoglobin, pigmen pembawa oksigen dalam darah.
Meskipun tidak secara langsung menggantikan hemoglobin, beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi klorofil dapat berkontribusi pada peningkatan produksi sel darah merah.
Ini berpotensi bermanfaat bagi individu dengan kondisi seperti anemia, meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengonfirmasi efek ini secara definitif.
Hipotesis ini didasarkan pada kemampuan klorofil untuk menyediakan nutrisi esensial yang mendukung sintesis komponen darah.
- Efek Anti-inflamasi
Klorofil menunjukkan sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit, termasuk kondisi autoimun dan penyakit kardiovaskular.
Senyawa ini diyakini dapat memodulasi jalur sinyal inflamasi, sehingga meredakan respons inflamasi yang berlebihan. Studi pendahuluan mengindikasikan bahwa klorofil dapat mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi, yang merupakan molekul pemicu peradangan, menawarkan potensi sebagai agen terapeutik alami.
- Penyembuhan Luka dan Kesehatan Kulit
Secara topikal, klorofilin telah digunakan dalam salep dan krim untuk mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi peradangan kulit.
Kemampuannya untuk meningkatkan regenerasi sel dan aktivitas antimikroba ringan dapat membantu dalam penanganan luka bakar, ulkus, dan kondisi kulit lainnya.
Selain itu, beberapa bukti anekdot dan studi awal menunjukkan bahwa klorofil dapat membantu mengurangi jerawat dan memperbaiki penampilan kulit secara keseluruhan, kemungkinan karena sifat antioksidan dan anti-inflamasinya.
Aplikasi eksternal klorofil sering dikaitkan dengan perbaikan tekstur dan warna kulit.
- Mengurangi Bau Badan dan Bau Mulut
Klorofil telah lama digunakan sebagai deodoran internal, membantu mengurangi bau badan dan bau mulut yang tidak sedap.
Mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, namun diyakini bahwa klorofil dapat menetralkan senyawa penyebab bau di saluran pencernaan sebelum diserap ke dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui keringat atau napas.
Efek ini menjadikan suplemen klorofil populer di kalangan individu yang mencari solusi alami untuk masalah bau tubuh. Meskipun sebagian besar bukti bersifat anekdotal, penggunaannya telah meluas dalam produk kebersihan.
- Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh
Kandungan antioksidan dan sifat detoksifikasi klorofil dapat secara tidak langsung mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Dengan mengurangi beban toksin dan stres oksidatif, klorofil membantu sel-sel kekebalan bekerja lebih efisien.
Selain itu, lingkungan internal yang sehat, yang didukung oleh detoksifikasi, memungkinkan respons imun yang lebih kuat terhadap patogen. Asupan nutrisi yang kaya klorofil dari sayuran hijau berkontribusi pada kesehatan umum yang mendukung pertahanan tubuh.
- Potensi Anti-kanker
Beberapa penelitian laboratorium dan hewan menunjukkan bahwa klorofil dan klorofilin mungkin memiliki sifat antikanker.
Senyawa ini diyakini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, dan melindungi DNA dari kerusakan akibat karsinogen.
Studi pada manusia, khususnya yang berkaitan dengan kanker hati dan usus besar, telah menunjukkan hasil menjanjikan dalam hal kemampuan klorofilin untuk mengurangi penyerapan dan metabolisme karsinogen.
Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut dengan uji klinis yang lebih besar masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia.
- Membantu Pengelolaan Berat Badan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen yang mengandung klorofil dapat membantu dalam pengelolaan berat badan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Appetite pada tahun 2014 menemukan bahwa konsumsi ekstrak klorofil sebelum makan dapat meningkatkan perasaan kenyang dan mengurangi keinginan makan.
Mekanisme yang diusulkan melibatkan stimulasi pelepasan hormon GLP-1, yang berperan dalam regulasi nafsu makan. Meskipun temuan ini menarik, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya peran klorofil dalam manajemen berat badan.
- Meningkatkan Tingkat Energi
Meskipun bukan sumber energi langsung seperti karbohidrat, klorofil dapat mendukung produksi energi dalam tubuh secara tidak langsung.
Dengan meningkatkan kualitas darah melalui dukungan produksi sel darah merah dan meningkatkan efisiensi transportasi oksigen, klorofil dapat berkontribusi pada peningkatan vitalitas.
Selain itu, detoksifikasi dan pengurangan stres oksidatif dapat membebaskan energi yang sebelumnya digunakan untuk melawan kerusakan seluler. Banyak pengguna melaporkan peningkatan energi dan stamina setelah mengonsumsi suplemen klorofil secara teratur.
- Mendukung Kesehatan Pencernaan
Klorofil dapat berkontribusi pada kesehatan saluran pencernaan. Sifat detoksifikasinya membantu membersihkan saluran usus dari zat-zat berbahaya, sementara sifat anti-inflamasinya dapat meredakan iritasi pada dinding usus.
Beberapa laporan anekdot menunjukkan bahwa klorofil dapat membantu meringankan masalah pencernaan seperti sembelit dan sindrom iritasi usus besar (IBS), meskipun bukti ilmiah yang kuat masih terbatas.
Asupan sayuran hijau yang kaya klorofil juga menyediakan serat, yang sangat penting untuk fungsi pencernaan yang sehat.
- Perlindungan Terhadap Kerusakan Akibat Radiasi
Penelitian awal menunjukkan bahwa klorofilin memiliki potensi sebagai agen pelindung terhadap kerusakan akibat radiasi. Studi pada hewan telah mengindikasikan bahwa klorofilin dapat mengurangi kerusakan kromosom yang disebabkan oleh radiasi, menunjukkan efek radioprotektif.
Mekanisme yang diusulkan melibatkan kemampuan klorofilin untuk mengikat dan menetralkan radikal bebas yang dihasilkan oleh radiasi. Meskipun menjanjikan, aplikasi ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk validasi pada manusia, terutama dalam konteks terapi kanker radiasi.
Penerapan klorofil dalam konteks kesehatan telah diamati dalam berbagai studi kasus dan praktik klinis.
Misalnya, pada pasien dengan masalah kulit kronis seperti luka bakar atau ulkus, aplikasi topikal klorofilin telah menunjukkan kemampuan untuk mempercepat proses penyembuhan.
Salep yang mengandung klorofilin telah digunakan untuk mengurangi peradangan dan mendorong pertumbuhan jaringan baru, menghasilkan pemulihan yang lebih cepat. Penggunaan ini menunjukkan potensi klorofil sebagai agen terapeutik yang aman dan efektif untuk integritas kulit.
Dalam konteks detoksifikasi, sebuah studi yang diterbitkan dalam Cancer Prevention Research oleh Kensler et al. (2012) meneliti efek klorofilin pada populasi dengan risiko tinggi kanker hati akibat paparan aflatoksin.
Studi tersebut menunjukkan bahwa suplementasi klorofilin secara signifikan mengurangi tingkat biomarka aflatoksin dalam urin, mengindikasikan kemampuan klorofilin untuk memblokir penyerapan toksin tersebut.
Ini memberikan bukti kuat tentang peran klorofil dalam mitigasi risiko kanker yang disebabkan oleh paparan lingkungan. Penelitian ini membuka jalan bagi strategi pencegahan kanker berbasis nutrisi.
Kasus-kasus individu dengan keluhan bau badan persisten seringkali menemukan solusi pada suplemen klorofil cair. Meskipun sebagian besar bukti bersifat anekdotal, banyak pengguna melaporkan penurunan signifikan pada bau badan dan bau mulut setelah konsumsi rutin.
Mekanisme yang diyakini adalah bahwa klorofil bekerja sebagai deodoran internal, menetralkan senyawa-senyawa penyebab bau di saluran pencernaan sebelum mencapai kelenjar keringat. Menurut Dr. Richard C.
Deth, seorang ahli neurokimia, "Klorofil dapat membantu memodifikasi mikroflora usus dan mengurangi produksi senyawa volatil yang menyebabkan bau."
Penelitian tentang potensi antikanker klorofil juga terus berkembang.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam Journal of Nutritional Biochemistry pada tahun 2011 membahas berbagai mekanisme antikanker klorofilin, termasuk kemampuannya untuk menginduksi apoptosis pada sel kanker dan menghambat proliferasi sel tumor.
Studi pra-klinis menunjukkan janji dalam berbagai jenis kanker, seperti kanker usus besar dan hati. Implikasi dari temuan ini sangat besar untuk pengembangan strategi pencegahan dan pengobatan kanker yang lebih alami dan kurang toksik.
Peningkatan energi dan vitalitas sering dilaporkan oleh individu yang mengonsumsi klorofil secara teratur.
Meskipun tidak ada studi langsung yang mengaitkan klorofil dengan peningkatan energi secara langsung, efek tidak langsungnya melalui detoksifikasi dan dukungan kesehatan darah dapat menjelaskan fenomena ini.
Dengan membersihkan tubuh dari toksin dan meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen darah, klorofil dapat membantu tubuh berfungsi lebih efisien. Banyak praktisi kesehatan holistik merekomendasikan klorofil sebagai bagian dari program revitalisasi tubuh.
Peran klorofil dalam mendukung kesehatan pencernaan juga patut diperhatikan. Konsumsi klorofil, baik melalui sayuran hijau maupun suplemen, dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus dan mengurangi peradangan pada saluran pencernaan.
Menurut Dr. Josh Axe, seorang ahli gizi klinis, "Klorofil membantu membersihkan usus besar dan mempromosikan lingkungan yang sehat untuk bakteri baik." Ini dapat mengurangi gejala seperti kembung, sembelit, dan diare pada beberapa individu, meskipun penelitian klinis lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini secara luas.
Dalam bidang dermatologi, penggunaan klorofilin untuk mengatasi jerawat dan kondisi kulit lainnya telah menarik perhatian.
Sebuah studi percontohan kecil yang diterbitkan dalam Journal of Drugs in Dermatology pada tahun 2014 menunjukkan bahwa gel topikal klorofilin dapat mengurangi lesi jerawat pada wajah dan pori-pori yang membesar.
Efek ini kemungkinan besar berasal dari sifat anti-inflamasi dan antimikroba klorofil, serta kemampuannya untuk melindungi kulit dari kerusakan oksidatif. Ini menunjukkan potensi klorofil sebagai agen terapeutik alami untuk perawatan kulit.
Meskipun banyak manfaat potensial, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian tentang klorofil masih berada pada tahap awal, seringkali melibatkan studi in vitro atau pada hewan.
Penerapan hasil ini pada manusia memerlukan uji klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik.
Menurut Dr. Andrew Weil, seorang pelopor dalam kedokteran integratif, "Klorofil adalah suplemen yang menjanjikan, tetapi kita harus berhati-hati dalam membuat klaim berlebihan sampai ada lebih banyak bukti dari penelitian manusia yang kuat."
Untuk memaksimalkan potensi manfaat klorofil, penting untuk memahami cara mengonsumsi dan mengintegrasikannya ke dalam gaya hidup sehari-hari. Berikut adalah beberapa tips dan detail penting yang perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil optimal dari konsumsi klorofil.
Tips dan Detail
- Sumber Alami Klorofil
Cara terbaik untuk mendapatkan klorofil adalah melalui konsumsi sayuran berdaun hijau gelap. Bayam, kangkung, peterseli, brokoli, dan rumput gandum merupakan sumber klorofil yang sangat baik.
Mengonsumsi sayuran ini secara teratur tidak hanya menyediakan klorofil tetapi juga serat, vitamin, dan mineral penting lainnya yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Memasukkan variasi sayuran hijau dalam diet harian sangat dianjurkan untuk asupan nutrisi yang komprehensif.
- Suplemen Klorofil Cair
Untuk asupan klorofil yang lebih terkonsentrasi, suplemen klorofil cair atau tablet klorofilin merupakan pilihan populer. Klorofilin adalah turunan klorofil yang lebih stabil dan lebih mudah diserap oleh tubuh, seringkali dijual sebagai suplemen.
Penting untuk memilih produk dari produsen terkemuka dan mengikuti dosis yang direkomendasikan pada label. Konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai suplementasi baru selalu disarankan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
- Waktu Konsumsi
Meskipun tidak ada aturan ketat mengenai waktu terbaik untuk mengonsumsi klorofil, banyak orang memilih untuk mengonsumsinya di pagi hari atau sebelum makan.
Mengonsumsinya di pagi hari dapat membantu memulai proses detoksifikasi harian dan memberikan dorongan energi. Beberapa laporan menunjukkan bahwa konsumsi sebelum makan dapat membantu mengurangi nafsu makan, seperti yang ditunjukkan dalam beberapa penelitian awal.
Namun, yang paling penting adalah konsistensi dalam konsumsi.
- Potensi Efek Samping
Klorofil umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang, namun beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan. Ini bisa termasuk perubahan warna feses menjadi hijau gelap, diare ringan, atau kram perut, terutama pada dosis tinggi.
Penting untuk memulai dengan dosis rendah dan secara bertahap meningkatkannya untuk melihat respons tubuh. Jika terjadi reaksi yang merugikan, hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.
- Interaksi dengan Obat-obatan
Meskipun jarang, klorofil dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, terutama obat fotosensitisasi yang meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari. Klorofil sendiri juga dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap matahari pada beberapa individu, meskipun ini jarang terjadi.
Pasien yang sedang menjalani pengobatan tertentu atau memiliki kondisi medis kronis harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen klorofil. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan yang aman dan personal.
Bukti ilmiah mengenai manfaat klorofil sebagian besar berasal dari studi in vitro (uji tabung), penelitian pada hewan, dan beberapa uji klinis awal pada manusia.
Sebagai contoh, studi tentang sifat antioksidan klorofil seringkali menggunakan model seluler atau hewan untuk mengukur kemampuan klorofil dalam menetralkan radikal bebas dan mengurangi kerusakan oksidatif.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food Science pada tahun 2005 menunjukkan bahwa klorofil mampu secara signifikan mengurangi kerusakan DNA yang diinduksi oleh agen oksidatif dalam model sel.
Desain penelitian ini umumnya melibatkan perlakuan sel atau hewan dengan klorofil atau klorofilin, kemudian mengukur biomarka stres oksidatif.
Dalam konteks detoksifikasi, penelitian pada manusia telah dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan klorofilin dalam mengikat karsinogen.
Sebuah studi fase II yang diterbitkan dalam Cancer Prevention Research pada tahun 2012 oleh Kensler, Egner, et al., melibatkan 100 individu di Qidong, Tiongkok, yang memiliki risiko tinggi kanker hati akibat paparan aflatoksin B1.
Peserta diberikan 100 mg klorofilin tiga kali sehari selama empat bulan. Hasilnya menunjukkan penurunan yang signifikan dalam biomarka aflatoksin B1-guanine adducts dalam urin, menunjukkan bahwa klorofilin efektif dalam menghambat penyerapan karsinogen.
Metode yang digunakan melibatkan analisis biomarka urin untuk mengukur paparan toksin dan efektivitas intervensi.
Meskipun banyak studi menunjukkan potensi, terdapat juga pandangan yang berlawanan atau keterbatasan yang perlu dipertimbangkan.
Salah satu argumen utama adalah bahwa sebagian besar manfaat yang diklaim berasal dari konsumsi sayuran hijau secara keseluruhan, bukan hanya klorofil itu sendiri.
Sayuran hijau kaya akan berbagai nutrisi, serat, vitamin, dan mineral yang bekerja secara sinergis untuk memberikan manfaat kesehatan. Sulit untuk mengisolasi efek klorofil saja dari matriks nutrisi yang kompleks ini.
Oleh karena itu, beberapa peneliti berpendapat bahwa suplemen klorofil mungkin tidak seefektif mengonsumsi sayuran utuh.
Keterbatasan lain adalah ketersediaan hayati klorofil murni. Klorofil dalam bentuk alaminya (dari sayuran) memiliki penyerapan yang buruk di saluran pencernaan karena terikat pada protein dalam kloroplas.
Oleh karena itu, banyak suplemen menggunakan klorofilin, bentuk semi-sintetis yang lebih larut dalam air dan lebih mudah diserap. Namun, ini menimbulkan pertanyaan apakah efek klorofilin sama persis dengan klorofil alami.
Beberapa pihak berpendapat bahwa mekanisme kerja dan potensi manfaat dari kedua bentuk ini mungkin berbeda, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk membedakannya secara jelas.
Penelitian tentang efek antikanker klorofil, meskipun menjanjikan, masih sebagian besar bersifat pra-klinis. Studi pada sel dan hewan menunjukkan potensi, tetapi temuan ini tidak selalu dapat diterjemahkan langsung ke manusia.
Uji klinis berskala besar dan jangka panjang pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan klorofil sebagai agen antikanker.
Basis argumen yang berlawanan seringkali menekankan kurangnya bukti klinis yang kuat pada manusia untuk klaim-klaim kesehatan yang besar, terutama yang berkaitan dengan penyakit kronis yang kompleks.
Selain itu, klaim mengenai klorofil sebagai "darah hijau" yang dapat meningkatkan produksi hemoglobin juga sering diperdebatkan. Meskipun ada kesamaan struktural dengan heme, klorofil tidak memiliki besi di pusatnya, melainkan magnesium.
Tubuh manusia tidak dapat mengubah magnesium menjadi besi, sehingga klorofil tidak secara langsung berkontribusi pada sintesis hemoglobin dalam cara yang sama seperti besi.
Namun, argumen yang mendukung menunjukkan bahwa klorofil dapat mendukung kesehatan darah secara tidak langsung melalui nutrisi lain yang ada dalam sayuran hijau atau melalui efek detoksifikasi umum yang mendukung fungsi organ.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis ilmiah yang ada, disarankan untuk memprioritaskan asupan klorofil melalui konsumsi rutin sayuran berdaun hijau gelap sebagai bagian integral dari pola makan seimbang.
Sumber alami seperti bayam, kangkung, peterseli, dan brokoli tidak hanya menyediakan klorofil tetapi juga spektrum luas vitamin, mineral, serat, dan antioksidan lain yang bekerja secara sinergis untuk mendukung kesehatan optimal.
Mengintegrasikan setidaknya 2-3 porsi sayuran hijau setiap hari dapat menjadi strategi efektif untuk memanfaatkan potensi klorofil secara holistik.
Bagi individu yang kesulitan memenuhi kebutuhan klorofil dari diet saja, atau yang mencari konsentrasi lebih tinggi untuk tujuan kesehatan spesifik, suplemen klorofilin cair atau kapsul dapat dipertimbangkan.
Penting untuk memilih suplemen dari merek terkemuka yang menyediakan informasi dosis yang jelas dan telah diuji pihak ketiga untuk kemurnian dan potensi.
Sebelum memulai suplementasi, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli gizi, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis yang sudah ada atau sedang mengonsumsi obat-obatan, untuk memastikan keamanan dan kesesuaian.
Perlu ditekankan bahwa klorofil, baik dari sumber alami maupun suplemen, harus dipandang sebagai pelengkap gaya hidup sehat dan bukan sebagai pengganti pengobatan medis konvensional.
Klaim kesehatan yang kuat, terutama yang berkaitan dengan penyakit serius, harus selalu didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dari uji klinis pada manusia.
Oleh karena itu, pendekatan yang hati-hati dan berdasarkan bukti sangat penting dalam mengintegrasikan klorofil ke dalam regimen kesehatan pribadi.
Secara keseluruhan, klorofil, pigmen hijau esensial dari tumbuhan, menawarkan berbagai potensi manfaat kesehatan yang didukung oleh penelitian ilmiah, meskipun sebagian besar masih dalam tahap awal.
Manfaat tersebut meliputi sifat antioksidan, kemampuan detoksifikasi, dukungan terhadap kesehatan darah dan pencernaan, efek anti-inflamasi, serta potensi dalam penyembuhan luka dan pencegahan kanker.
Meskipun banyak klaim awal menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk membedakan antara bukti anekdotal, studi in vitro, dan uji klinis pada manusia.
Masa depan penelitian klorofil harus fokus pada uji klinis berskala besar dan terkontrol dengan baik pada populasi manusia untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan klaim-klaim kesehatan yang ada.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara mendalam mekanisme kerja klorofil dan klorofilin dalam tubuh, serta untuk menentukan dosis optimal dan potensi interaksi.
Membedakan secara jelas antara manfaat dari konsumsi sayuran hijau utuh dan suplemen klorofil juga merupakan area penting untuk eksplorasi lebih lanjut.
Dengan penelitian yang lebih kokoh, potensi klorofil dapat sepenuhnya dimanfaatkan dalam praktik kesehatan dan nutrisi.