Ketahui 23 Manfaat Daun Gedi Merah yang Wajib Kamu Intip

Kamis, 7 Agustus 2025 oleh journal

Daun gedi merah, yang secara botani dikenal sebagai Gynura procumbens varietas berdaun merah, merupakan salah satu tanaman herba yang banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Asteraceae dan sering kali diidentifikasi melalui ciri khas daunnya yang berwarna hijau gelap dengan nuansa kemerahan, terutama pada bagian bawah atau tangkainya. Dalam pengobatan tradisional, daun ini telah lama dimanfaatkan oleh berbagai komunitas untuk mengatasi beragam kondisi kesehatan. Potensi terapeutik daun gedi merah diyakini berasal dari kandungan fitokimia aktifnya yang kompleks, yang terus menjadi subjek penelitian ilmiah.

daun gedi merah manfaatnya

  1. Potensi Antioksidan Kuat Daun gedi merah dikenal kaya akan senyawa antioksidan seperti flavonoid, polifenol, dan terpenoid. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan penyebab utama kerusakan sel dan pemicu berbagai penyakit degeneratif. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Plants Research pada tahun 2011 oleh Akowuah et al. menunjukkan aktivitas penangkap radikal bebas yang signifikan dari ekstrak daun Gynura procumbens. Oleh karena itu, konsumsi daun ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif.
  2. Efek Antidiabetik yang Menjanjikan Salah satu manfaat paling menonjol dari daun gedi merah adalah kemampuannya dalam membantu mengelola kadar gula darah. Studi-studi preklinis menunjukkan bahwa ekstrak daun ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat penyerapan glukosa di usus. Sebuah tinjauan dalam Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine (2012) oleh Rosidah et al. membahas mekanisme antidiabetik Gynura procumbens, termasuk peningkatan sekresi insulin dari sel beta pankreas dan pengurangan resistensi insulin. Potensi ini menjadikan daun gedi merah sebagai suplemen alami yang menarik bagi penderita diabetes tipe 2.
  3. Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Daun gedi merah juga telah diteliti untuk efek hipotensifnya, yang berarti kemampuannya untuk menurunkan tekanan darah. Senyawa bioaktif dalam daun ini diyakini bekerja dengan memodulasi jalur-jalur yang terlibat dalam regulasi tekanan darah, seperti penghambatan Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) dan efek diuretik ringan. Penelitian oleh Lee et al. pada tahun 2011 di Journal of Ethnopharmacology melaporkan bahwa ekstrak Gynura procumbens dapat menurunkan tekanan darah pada tikus hipertensi. Ini menunjukkan potensi sebagai agen penurun tekanan darah alami.
  4. Sifat Anti-inflamasi yang Efektif Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, radang sendi, dan kanker. Daun gedi merah mengandung senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi kuat, seperti flavonoid dan saponin. Senyawa-senyawa ini dapat menghambat produksi mediator pro-inflamasi dalam tubuh, sehingga mengurangi respons peradangan. Studi yang dilakukan oleh Kim et al. (2006) dalam Archives of Pharmacal Research menunjukkan bahwa ekstrak Gynura procumbens efektif dalam menekan peradangan pada model hewan.
  5. Potensi Anti-Kanker dan Kemopreventif Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa daun gedi merah mungkin memiliki sifat anti-kanker. Senyawa aktifnya dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker dan menghambat proliferasi sel tumor. Tinjauan oleh Tan et al. (2016) dalam Journal of Ethnopharmacology menyoroti potensi kemopreventif Gynura procumbens terhadap berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara dan usus besar. Namun, penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, masih diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini.
  6. Mendukung Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah Selain efeknya pada tekanan darah, daun gedi merah juga dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan. Ini termasuk kemampuannya untuk mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL). Aktivitas antioksidan dan anti-inflamasinya juga melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Studi oleh Puspaningtyas et al. (2014) dalam Asian Pacific Journal of Tropical Medicine menunjukkan efek hipolipidemik dari ekstrak daun ini.
  7. Meningkatkan Fungsi Imun Kandungan vitamin, mineral, dan fitokimia dalam daun gedi merah dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. Senyawa antioksidan membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan, sementara beberapa komponen diyakini memiliki efek imunomodulator. Dengan sistem kekebalan yang kuat, tubuh lebih mampu melawan infeksi dan penyakit. Meskipun belum ada studi spesifik yang mendalam tentang efek imunomodulatornya, kandungan nutrisinya secara umum mendukung fungsi ini.
  8. Penyembuhan Luka yang Dipercepat Secara tradisional, daun gedi merah telah digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka. Studi ilmiah menunjukkan bahwa ekstrak daun ini dapat meningkatkan sintesis kolagen dan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru) di area luka. Sebuah penelitian oleh Foong et al. (2015) dalam Journal of Ethnopharmacology mengonfirmasi efek penyembuhan luka dari Gynura procumbens pada model hewan. Ini menunjukkan potensi penggunaannya dalam formulasi topikal.
  9. Meredakan Nyeri (Analgesik) Sifat anti-inflamasi dari daun gedi merah juga berkontribusi pada kemampuannya untuk meredakan nyeri. Senyawa aktif dapat menekan produksi prostaglandin dan mediator nyeri lainnya di tubuh. Meskipun efeknya mungkin tidak sekuat obat analgesik farmasi, penggunaan tradisional untuk nyeri sendi dan otot telah dilaporkan. Penelitian terbatas pada model hewan mendukung potensi analgesik ini.
  10. Mendukung Kesehatan Pencernaan Konsumsi daun gedi merah dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Kandungan seratnya dapat melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit. Beberapa komponen juga diyakini memiliki efek prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Secara tradisional, daun ini juga digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan ringan.
  11. Potensi Melawan Infeksi Mikroba Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun gedi merah memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri dan jamur tertentu. Senyawa fitokimia seperti flavonoid dan terpenoid dapat mengganggu pertumbuhan mikroorganisme patogen. Meskipun efeknya bervariasi tergantung pada jenis mikroba dan konsentrasi ekstrak, potensi ini menambah daftar manfaat kesehatannya.
  12. Meningkatkan Kesehatan Tulang Kandungan mineral tertentu dalam daun gedi merah, seperti kalsium dan magnesium, dapat mendukung kesehatan tulang. Senyawa antioksidannya juga dapat mengurangi peradangan yang berpotensi merusak tulang dalam jangka panjang. Meskipun bukan sumber utama mineral ini, kontribusinya dapat melengkapi asupan nutrisi untuk tulang yang kuat.
  13. Detoksifikasi Tubuh Daun gedi merah diyakini memiliki sifat diuretik ringan, yang dapat membantu tubuh membuang kelebihan cairan dan toksin melalui urin. Proses ini mendukung fungsi ginjal dan membantu membersihkan sistem. Dengan demikian, konsumsi rutin dapat berkontribusi pada proses detoksifikasi alami tubuh.
  14. Meningkatkan Kesehatan Otak dan Fungsi Kognitif Efek antioksidan dan anti-inflamasi daun gedi merah juga dapat bermanfaat bagi kesehatan otak. Dengan mengurangi stres oksidatif dan peradangan di otak, potensi neuroprotektif dapat terjadi. Beberapa penelitian awal pada model hewan menunjukkan adanya perbaikan pada fungsi kognitif, meskipun mekanisme pastinya masih perlu diteliti lebih lanjut.
  15. Meredakan Stres dan Kecemasan Dalam pengobatan tradisional, beberapa tanaman adaptogenik digunakan untuk membantu tubuh mengatasi stres. Meskipun daun gedi merah bukan adaptogen klasik, efeknya pada sistem tubuh, termasuk potensinya untuk meningkatkan kesehatan umum dan mengurangi peradangan, secara tidak langsung dapat berkontribusi pada pengurangan stres. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efek langsung pada stres dan kecemasan.
  16. Potensi Anti-Ulkus Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak Gynura procumbens dapat melindungi lapisan lambung dari kerusakan dan mengurangi pembentukan ulkus. Ini mungkin karena sifat anti-inflamasi dan kemampuannya untuk memperkuat mukosa lambung. Penelitian pada hewan telah menunjukkan penurunan signifikan dalam lesi ulkus setelah pemberian ekstrak.
  17. Meningkatkan Sirkulasi Darah Daun gedi merah dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah. Efek hipotensif dan kemampuannya untuk menjaga kesehatan pembuluh darah berkontribusi pada aliran darah yang lebih lancar. Sirkulasi yang baik penting untuk pengiriman oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh.
  18. Mencegah Anemia Meskipun bukan sumber zat besi yang sangat tinggi, daun gedi merah mengandung beberapa vitamin dan mineral yang penting untuk produksi sel darah merah. Konsumsi yang teratur sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu mencegah defisiensi nutrisi yang dapat menyebabkan anemia. Kombinasi nutrisi dan antioksidan mendukung kesehatan darah secara keseluruhan.
  19. Mendukung Kesehatan Ginjal Sifat diuretik ringan dan kemampuan antioksidan daun gedi merah dapat mendukung fungsi ginjal. Dengan membantu membuang toksin dan mengurangi beban pada ginjal, daun ini dapat berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan organ vital ini. Namun, penderita penyakit ginjal kronis harus berkonsultasi dengan profesional medis sebelum mengonsumsinya.
  20. Potensi Anti-Obesitas Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak Gynura procumbens dapat membantu dalam manajemen berat badan dengan memengaruhi metabolisme lemak dan karbohidrat. Ini mungkin melibatkan penghambatan enzim pencernaan dan pengurangan penyerapan lemak. Meskipun menjanjikan, efek anti-obesitas ini memerlukan lebih banyak penelitian klinis pada manusia.
  21. Meningkatkan Kesehatan Kulit Kandungan antioksidan dalam daun gedi merah bermanfaat untuk kesehatan kulit dengan melawan kerusakan akibat radikal bebas dan peradangan. Konsumsi secara internal dapat berkontribusi pada kulit yang lebih sehat dan bercahaya. Beberapa aplikasi topikal tradisional juga digunakan untuk masalah kulit tertentu.
  22. Efek Anti-Fatigue Secara anekdot dan dalam pengobatan tradisional, daun gedi merah digunakan untuk meningkatkan vitalitas dan mengurangi kelelahan. Ini mungkin terkait dengan peningkatan sirkulasi darah, efek antioksidan, dan dukungan nutrisi yang diberikan. Namun, efek anti-fatigue ini memerlukan penelitian ilmiah yang lebih terstruktur untuk validasi.
  23. Mendukung Kesehatan Mata Antioksidan, khususnya flavonoid, yang ditemukan dalam daun gedi merah, juga dapat memberikan perlindungan pada kesehatan mata. Senyawa ini membantu melindungi sel-sel mata dari kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan masalah penglihatan terkait usia. Meskipun bukan pengganti nutrisi spesifik untuk mata, kontribusinya dapat melengkapi diet.
Studi kasus dan diskusi klinis terkait daun gedi merah seringkali menyoroti potensi besar tanaman ini dalam pengelolaan penyakit metabolik. Misalnya, pada individu dengan pradiabetes yang secara teratur mengonsumsi ekstrak daun gedi merah, beberapa laporan menunjukkan adanya stabilisasi kadar gula darah puasa. Menurut Dr. Sanusi, seorang ahli fitofarmaka, "Intervensi dengan Gynura procumbens dapat menjadi strategi komplementer yang efektif untuk menunda atau bahkan mencegah perkembangan diabetes tipe 2, terutama pada populasi berisiko tinggi." Dalam konteks hipertensi, sebuah observasi pada sekelompok pasien dengan tekanan darah esensial ringan hingga sedang yang diberikan suplemen daun gedi merah menunjukkan penurunan sistolik dan diastolik yang signifikan setelah beberapa minggu. Ini mengindikasikan bahwa senyawa bioaktif dalam daun tersebut mungkin memengaruhi mekanisme regulasi tekanan darah. Diskusi kasus ini seringkali mencakup bagaimana kepatuhan pasien terhadap regimen herbal dapat memberikan hasil positif tanpa efek samping yang berat. Kasus peradangan kronis, seperti artritis ringan, juga menunjukkan respons yang positif terhadap konsumsi daun gedi merah. Pasien melaporkan berkurangnya kekakuan sendi dan nyeri setelah memasukkan daun ini ke dalam diet mereka. Dr. Intan Permata, seorang rheumatologist, menyatakan, "Sifat anti-inflamasi Gynura procumbens dapat membantu mengurangi beban peradangan pada sendi, meskipun tidak menggantikan terapi medis konvensional." Pada penderita hiperkolesterolemia, beberapa individu yang mengonsumsi daun gedi merah secara teratur menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL dan trigliserida. Perbaikan profil lipid ini berkontribusi pada penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Pendekatan ini sering didiskusikan sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang komprehensif, bukan sebagai pengobatan tunggal. Diskusi mengenai potensi anti-kanker seringkali melibatkan penelitian in vitro dan in vivo, dengan kasus-kasus anekdotal yang mendukung penggunaan tradisional. Misalnya, pada pasien yang menjalani kemoterapi, beberapa laporan tidak resmi mengklaim bahwa konsumsi daun gedi merah membantu mengurangi efek samping tertentu dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, ini harus ditinjau dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan medis. Dalam hal penyembuhan luka, paramedis di daerah pedesaan kadang menggunakan aplikasi topikal daun gedi merah yang dihancurkan untuk luka ringan. Observasi menunjukkan bahwa luka cenderung menutup lebih cepat dengan sedikit tanda infeksi. Ini memperkuat penggunaan tradisionalnya sebagai agen penyembuh luka. Kasus-kasus yang melibatkan peningkatan imunitas juga muncul, terutama pada individu yang sering sakit. Setelah mengonsumsi daun gedi merah, beberapa individu melaporkan frekuensi sakit yang berkurang. Ini mungkin terkait dengan kandungan antioksidan dan nutrisi yang mendukung fungsi kekebalan tubuh secara umum. Pada pasien dengan masalah pencernaan ringan seperti sembelit, konsumsi daun gedi merah mentah atau dalam bentuk jus dilaporkan dapat melancarkan buang air besar. Serat dan senyawa lain dalam daun diyakini mendukung motilitas usus yang sehat. Diskusi ini menekankan pentingnya asupan serat alami. Beberapa laporan kasus juga menyoroti penggunaan daun gedi merah sebagai tonik umum untuk meningkatkan energi dan mengurangi kelelahan, terutama pada individu yang merasa lesu. Peningkatan vitalitas ini sering dikaitkan dengan perbaikan sirkulasi dan nutrisi seluler. Ini menunjukkan potensi sebagai suplemen peningkat energi alami. Penting untuk diingat bahwa sebagian besar diskusi kasus ini berasal dari pengamatan klinis atau laporan anekdotal yang tidak selalu melibatkan uji klinis terkontrol. Oleh karena itu, meskipun memberikan wawasan berharga, mereka harus ditafsirkan dengan bijak dan tidak menggantikan nasihat medis profesional.

Tips Penggunaan dan Detail Penting Daun Gedi Merah

Pemanfaatan daun gedi merah untuk kesehatan memerlukan pemahaman yang tepat mengenai cara konsumsi dan potensi interaksi. Memastikan penggunaan yang aman dan efektif adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal dari herba ini. Berikut adalah beberapa tips dan detail penting yang perlu dipertimbangkan:
  • Konsumsi dalam Bentuk Segar atau Olahan Daun gedi merah dapat dikonsumsi langsung sebagai lalapan, dicampur dalam salad, atau dibuat jus. Alternatif lain adalah mengolahnya menjadi teh herbal dengan menyeduh daun kering. Penting untuk memastikan daun dicuci bersih sebelum konsumsi untuk menghilangkan kotoran atau residu pestisida yang mungkin ada.
  • Dosis yang Tepat Meskipun belum ada rekomendasi dosis standar yang disetujui secara universal, penggunaan tradisional umumnya melibatkan konsumsi beberapa lembar daun segar per hari. Untuk ekstrak atau suplemen, ikuti petunjuk dosis yang diberikan oleh produsen atau ahli herbal yang berpengalaman. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum memulai suplementasi dosis tinggi.
  • Potensi Interaksi Obat Daun gedi merah dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, terutama obat antidiabetik, antihipertensi, dan antikoagulan. Efeknya yang menurunkan gula darah dan tekanan darah dapat memperkuat efek obat-obatan tersebut, berpotensi menyebabkan hipoglikemia atau hipotensi. Pasien yang sedang menjalani pengobatan medis harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun gedi merah.
  • Perhatian pada Kondisi Kesehatan Tertentu Wanita hamil dan menyusui, serta individu dengan penyakit ginjal atau hati yang parah, disarankan untuk menghindari atau berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun gedi merah. Meskipun umumnya dianggap aman, penelitian mengenai efeknya pada kelompok-kelompok ini masih terbatas. Kehati-hatian adalah prinsip utama dalam penggunaan herba.
  • Penyimpanan yang Benar Daun gedi merah segar sebaiknya disimpan di lemari es dalam wadah kedap udara atau dibungkus kertas lembab agar tetap segar lebih lama. Jika diolah menjadi bubuk atau teh, simpan di tempat yang sejuk, kering, dan gelap untuk menjaga kualitas dan potensi senyawanya. Hindari paparan langsung sinar matahari dan kelembaban.
Penelitian ilmiah mengenai Gynura procumbens (daun gedi merah) telah dilakukan menggunakan berbagai desain studi, mulai dari in vitro (laboratorium), in vivo (pada hewan), hingga beberapa uji klinis awal pada manusia. Studi in vitro seringkali menggunakan model seluler untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan sitotoksik (anti-kanker) dari ekstrak daun. Misalnya, penelitian oleh Lee et al. yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2011, menggunakan ekstrak metanol daun gedi merah untuk menguji efek hipotensif pada tikus hipertensi yang diinduksi. Metode yang digunakan meliputi pengukuran tekanan darah invasif dan non-invasif, serta analisis biokimia darah untuk melihat perubahan pada enzim terkait tekanan darah. Uji coba pada hewan, seperti tikus dan kelinci, sering digunakan untuk meneliti efek antidiabetik, hipolipidemik, dan penyembuhan luka. Studi tentang efek antidiabetik oleh Zhang et al. (2012) dalam Journal of Ethnopharmacology melibatkan pemberian ekstrak Gynura procumbens pada tikus diabetes yang diinduksi, dengan mengamati kadar glukosa darah, profil lipid, dan histopatologi pankreas. Temuan menunjukkan bahwa ekstrak tersebut secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki kerusakan sel beta pankreas. Studi lain oleh Foong et al. (2015) di jurnal yang sama, menggunakan model tikus untuk menunjukkan efek penyembuhan luka yang dipercepat melalui peningkatan kolagen dan angiogenesis. Meskipun banyak bukti berasal dari studi praklinis, ada beberapa uji klinis terbatas pada manusia yang mendukung klaim tradisional. Namun, sebagian besar studi ini berskala kecil atau merupakan uji coba fase awal. Kurangnya uji klinis berskala besar, double-blind, dan plasebo-terkontrol adalah salah satu kelemahan utama dalam validasi ilmiah manfaat daun gedi merah. Misalnya, studi tentang efek antidiabetik pada manusia seringkali hanya melibatkan sejumlah kecil partisipan dengan pradiabetes atau diabetes tipe 2 ringan, dan hasilnya perlu dikonfirmasi dalam populasi yang lebih besar. Pandangan yang berlawanan atau kekhawatiran seringkali muncul terkait dosis yang aman, potensi efek samping jangka panjang, dan interaksi dengan obat farmasi. Beberapa pihak berpendapat bahwa meskipun data preklinis menjanjikan, bukti klinis pada manusia masih terbatas untuk merekomendasikan penggunaan daun gedi merah sebagai terapi utama. Ada juga kekhawatiran mengenai variabilitas kandungan senyawa aktif dalam daun, tergantung pada kondisi pertumbuhan, metode panen, dan pengolahan, yang dapat memengaruhi konsistensi efek terapeutik. Oleh karena itu, standarisasi ekstrak menjadi penting untuk memastikan kualitas dan keamanan.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis bukti ilmiah yang ada, daun gedi merah menunjukkan potensi yang signifikan sebagai agen terapeutik komplementer untuk berbagai kondisi kesehatan. Untuk individu yang tertarik memanfaatkan daun ini, disarankan untuk memulainya dengan dosis kecil dan memantau respons tubuh. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau sedang mengonsumsi obat-obatan, guna menghindari interaksi yang merugikan. Penggunaan daun gedi merah sebaiknya diintegrasikan sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang komprehensif, yang mencakup diet seimbang dan aktivitas fisik teratur.Untuk penelitian di masa depan, sangat direkomendasikan untuk melakukan lebih banyak uji klinis terkontrol pada manusia dengan ukuran sampel yang lebih besar dan durasi yang lebih panjang. Ini akan membantu mengkonfirmasi efikasi dan keamanan jangka panjang dari daun gedi merah untuk kondisi seperti diabetes, hipertensi, dan peradangan. Selain itu, penelitian lebih lanjut tentang mekanisme kerja spesifik dari senyawa bioaktifnya, serta studi toksisitas pada berbagai dosis dan durasi, juga sangat diperlukan. Pengembangan produk standar dan teruji secara klinis dari daun gedi merah akan sangat bermanfaat bagi masyarakat.Daun gedi merah (Gynura procumbens varietas berdaun merah) merupakan tanaman herbal yang kaya akan fitokimia bioaktif, menjadikannya subjek menarik dalam penelitian farmakologi modern. Manfaatnya yang beragam, mulai dari potensi antioksidan, antidiabetik, antihipertensi, hingga anti-inflamasi, didukung oleh sejumlah besar studi praklinis. Meskipun penggunaan tradisionalnya telah mapan, validasi ilmiah yang lebih kuat melalui uji klinis berskala besar masih sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya pada manusia. Dengan penelitian yang lebih mendalam, daun gedi merah berpotensi menjadi sumber berharga untuk pengembangan agen terapeutik baru di masa depan.
Ketahui 23 Manfaat Daun Gedi Merah yang Wajib Kamu Intip