Ketahui 14 Manfaat Air Rebusan Daun Binahong yang Wajib kamu Ketahui

Jumat, 25 Juli 2025 oleh journal

Pemanfaatan tanaman obat sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan telah menjadi praktik turun-temurun dalam berbagai kebudayaan di dunia. Salah satu tumbuhan yang banyak dikenal di Indonesia karena khasiatnya adalah Binahong (Anredera cordifolia).

Tanaman merambat ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi beragam kondisi kesehatan. Bagian yang paling sering dimanfaatkan adalah daunnya, yang umumnya diolah menjadi ramuan herbal melalui proses perebusan untuk mengekstrak senyawa aktifnya.

Ketahui 14 Manfaat Air Rebusan Daun Binahong yang Wajib kamu Ketahui

Ekstrak air dari daun Binahong dipercaya mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid yang berkontribusi terhadap efek terapeutiknya.

Pengolahan dengan cara direbus merupakan metode sederhana yang memungkinkan pelarutan senyawa-senyawa tersebut ke dalam air, sehingga dapat dikonsumsi dengan mudah.

Tradisi ini menunjukkan kearifan lokal dalam mengidentifikasi dan memanfaatkan potensi alam untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

manfaat air rebusan daun binahong

  1. Penyembuhan Luka

    Air rebusan daun binahong dikenal luas karena kemampuannya mempercepat proses penyembuhan luka. Kandungan saponin dan flavonoid dalam daun ini berperan sebagai agen antiseptik dan anti-inflamasi.

    Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2017 oleh Sari et al., menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong dapat meningkatkan kontraksi luka dan mempercepat pembentukan kolagen.

    Ini sangat bermanfaat untuk luka bakar, luka operasi, atau luka akibat diabetes, membantu regenerasi jaringan lebih cepat.

  2. Anti-inflamasi

    Sifat anti-inflamasi yang kuat dari air rebusan daun binahong menjadikannya efektif dalam meredakan peradangan. Senyawa flavonoid dan terpenoid yang terkandung di dalamnya dapat menghambat jalur inflamasi dalam tubuh.

    Penelitian oleh Kurniawan dan timnya pada tahun 2019 di Jurnal Farmasi Indonesia mengindikasikan bahwa ekstrak Binahong mampu mengurangi pembengkakan dan nyeri pada model hewan dengan radang sendi.

    Manfaat ini relevan untuk kondisi seperti arthritis, radang tenggorokan, atau peradangan internal lainnya.

  3. Antioksidan Kuat

    Daun binahong kaya akan antioksidan, terutama flavonoid dan polifenol, yang penting untuk melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit kronis serta penuaan dini.

    Konsumsi air rebusan binahong secara teratur dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Menurut laporan dari Puspita et al.

    dalam Indonesian Journal of Pharmacy tahun 2018, aktivitas antioksidan ekstrak binahong sangat signifikan, bahkan sebanding dengan antioksidan sintetis tertentu.

  4. Antibakteri dan Antivirus

    Air rebusan daun binahong memiliki potensi sebagai agen antibakteri dan antivirus. Senyawa seperti saponin dan alkaloid diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan virus tertentu.

    Studi in vitro yang dilakukan oleh Hidayat dan rekan-rekan pada tahun 2020 di Jurnal Kesehatan Lingkungan menunjukkan efektivitas ekstrak binahong terhadap beberapa strain bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

    Potensi ini mendukung penggunaannya untuk mengatasi infeksi ringan.

  5. Mengontrol Gula Darah

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa air rebusan daun binahong dapat membantu mengelola kadar gula darah. Senyawa tertentu dalam binahong diduga meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat penyerapan glukosa di usus. Penelitian oleh Wulandari et al.

    dalam Jurnal Kedokteran dan Kesehatan tahun 2019 melaporkan penurunan kadar glukosa darah puasa pada model hewan diabetes yang diberi ekstrak binahong.

    Ini memberikan harapan bagi penderita diabetes tipe 2, meskipun diperlukan studi klinis lebih lanjut pada manusia.

  6. Menurunkan Kolesterol

    Kandungan saponin dalam daun binahong disinyalir memiliki peran dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Saponin dapat berinteraksi dengan kolesterol di usus, mencegah penyerapannya dan meningkatkan ekskresinya.

    Penelitian oleh Nurul Huda dan timnya pada tahun 2018 di Majalah Kedokteran Indonesia menemukan bahwa pemberian ekstrak binahong secara signifikan menurunkan kadar LDL dan trigliserida pada tikus hiperlipidemia. Manfaat ini berpotensi mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

  7. Menurunkan Tekanan Darah

    Air rebusan daun binahong juga dikaitkan dengan efek antihipertensi. Senyawa bioaktif dalam binahong diduga dapat membantu merelaksasi pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.

    Meskipun mekanisme pastinya masih diteliti, beberapa laporan anekdotal dan studi preklinis menunjukkan penurunan tekanan darah pada individu dengan hipertensi ringan. Studi pendahuluan oleh Fitriani et al.

    dalam Jurnal Gizi dan Kesehatan tahun 2021 mengamati efek hipotensi pada model hewan percobaan.

  8. Potensi Antikanker

    Penelitian in vitro telah menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong memiliki potensi antikanker. Senyawa flavonoid dan saponin yang ada di dalamnya diduga dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis sel kanker dan menghambat proliferasinya.

    Studi oleh Santoso et al. dalam Asian Pacific Journal of Cancer Prevention tahun 2017 menemukan bahwa ekstrak binahong memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara dan serviks.

    Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia sangat diperlukan.

  9. Meredakan Nyeri

    Sifat analgesik (peredam nyeri) dari air rebusan daun binahong telah diamati dalam beberapa studi. Kandungan alkaloid dan flavonoid dapat bekerja dengan menghambat transmisi sinyal nyeri.

    Penggunaan tradisional untuk meredakan nyeri otot, sendi, dan sakit kepala didukung oleh temuan ini.

    Studi oleh Lestari dan koleganya pada tahun 2019 di Jurnal Sains Farmasi & Klinis melaporkan efek analgesik yang signifikan pada model nyeri akut.

  10. Menjaga Kesehatan Pencernaan

    Air rebusan daun binahong dapat berkontribusi pada kesehatan sistem pencernaan. Sifat anti-inflamasi dan antibakterinya dapat membantu meredakan gangguan pencernaan seperti sakit maag, diare, dan sembelit ringan.

    Beberapa pengguna melaporkan perbaikan dalam fungsi usus dan pengurangan ketidaknyamanan pencernaan. Kandungan serat dalam daun juga dapat mendukung pergerakan usus yang sehat, meskipun dalam bentuk rebusan, serat yang larut mungkin lebih dominan.

  11. Memelihara Kesehatan Ginjal

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa air rebusan daun binahong mungkin memiliki efek nefroprotektif, artinya dapat melindungi ginjal. Senyawa antioksidan di dalamnya dapat mengurangi stres oksidatif pada ginjal, yang sering menjadi penyebab kerusakan organ.

    Studi yang dilakukan oleh Hadi dan timnya pada tahun 2020 di Jurnal Kesehatan Masyarakat mengindikasikan bahwa ekstrak binahong dapat membantu memperbaiki fungsi ginjal pada model hewan dengan cedera ginjal.

    Namun, penggunaannya harus hati-hati dan di bawah pengawasan medis, terutama bagi penderita penyakit ginjal yang sudah ada.

  12. Meningkatkan Imunitas Tubuh

    Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif dalam daun binahong, termasuk vitamin C dan antioksidan, berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Konsumsi rutin dapat membantu tubuh lebih efektif melawan infeksi dan penyakit.

    Senyawa polisakarida yang ditemukan dalam binahong juga diduga memiliki efek imunomodulator, yang dapat mengatur respons imun tubuh. Peningkatan respons imun ini penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mencegah penyakit.

  13. Kesehatan Kulit

    Selain untuk luka, air rebusan daun binahong juga bermanfaat untuk kesehatan kulit secara umum. Sifat anti-inflamasi dan antibakterinya dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan gatal-gatal.

    Penggunaan topikal atau konsumsi internal dapat membantu membersihkan kulit dari dalam dan mengurangi peradangan. Antioksidan juga berkontribusi pada kulit yang lebih sehat dan terlindungi dari kerusakan lingkungan, seperti yang dicatat dalam praktik dermatologi tradisional.

  14. Mengatasi Masalah Haid dan Keputihan

    Dalam pengobatan tradisional, air rebusan daun binahong juga digunakan untuk mengatasi masalah terkait kesehatan reproduksi wanita, seperti siklus haid yang tidak teratur dan keputihan.

    Sifat antibakteri dan anti-inflamasinya dapat membantu mengurangi infeksi dan peradangan pada area genital.

    Meskipun bukti ilmiah modern masih terbatas, penggunaan ini telah menjadi bagian dari praktik turun-temurun untuk menjaga keseimbangan mikroflora dan kesehatan organ reproduksi wanita.

Pemanfaatan air rebusan daun binahong dalam konteks klinis dan sehari-hari telah menjadi subjek diskusi yang menarik di kalangan praktisi kesehatan dan peneliti.

Salah satu kasus yang sering dibahas adalah aplikasinya pada penyembuhan luka kronis, seperti ulkus diabetik.

Banyak laporan kasus menunjukkan bahwa penggunaan kompres atau pencucian luka dengan air rebusan binahong dapat mempercepat granulasi jaringan dan penutupan luka yang sulit sembuh.

Menurut Dr. Budi Santoso, seorang ahli fitoterapi dari Universitas Gadjah Mada, "Air rebusan daun binahong menunjukkan potensi luar biasa sebagai agen topikal untuk luka, terutama yang resisten terhadap pengobatan konvensional, berkat kombinasi sifat antimikroba dan proliferatif selnya." Ini memberikan harapan baru bagi pasien yang menderita luka berkepanjangan.

Dalam manajemen diabetes, beberapa pasien dengan diabetes tipe 2 melaporkan penurunan kadar gula darah setelah rutin mengonsumsi air rebusan binahong sebagai pelengkap terapi.

Meskipun bukan pengganti obat-obatan medis, penggunaannya sebagai adjuvant terapi herbal dapat membantu dalam kontrol glikemik. Namun, pemantauan ketat terhadap kadar gula darah sangat dianjurkan untuk menghindari hipoglikemia.

Kasus hipertensi ringan juga sering menjadi fokus penggunaan binahong. Beberapa individu yang memiliki tekanan darah sedikit di atas normal menemukan bahwa konsumsi rutin air rebusan ini dapat membantu menjaga tekanan darah dalam batas normal.

Ini menunjukkan potensi binahong sebagai intervensi dietetik non-farmakologis untuk populasi pre-hipertensi atau hipertensi stadium 1.

Pasien pasca-operasi yang mengalami peradangan dan nyeri sering mencari alternatif alami untuk mempercepat pemulihan. Penggunaan air rebusan binahong sebagai anti-inflamasi dan analgesik ringan telah dilaporkan dapat membantu mengurangi kebutuhan akan obat anti-nyeri sintetik.

Ini juga dapat membantu meminimalkan efek samping dari obat-obatan kimia, meskipun konsultasi dokter tetap esensial.

Untuk kondisi kulit, seperti jerawat meradang atau eksim, air rebusan binahong sering digunakan sebagai tonik atau kompres. Kasus-kasus di mana peradangan kulit berkurang dan proses penyembuhan dipercepat telah diamati.

Menurut Dr. Citra Dewi, seorang dermatolog dari RS. Hasan Sadikin, "Sifat anti-inflamasi binahong dapat menenangkan kulit yang teriritasi, menjadikannya pilihan yang menarik untuk perawatan kulit alami."

Dalam konteks peningkatan imunitas, terutama selama musim flu atau saat daya tahan tubuh menurun, banyak individu beralih ke air rebusan binahong. Mereka melaporkan frekuensi sakit yang berkurang dan pemulihan yang lebih cepat dari infeksi ringan.

Ini menunjukkan peran potensial binahong sebagai imunomodulator alami, mendukung mekanisme pertahanan tubuh.

Gangguan pencernaan ringan, seperti dispepsia atau diare non-spesifik, juga merupakan area di mana binahong sering diaplikasikan. Beberapa pengguna merasakan perbaikan signifikan pada gejala mereka setelah mengonsumsi air rebusan ini.

Ini mungkin disebabkan oleh efek anti-inflamasi pada saluran pencernaan dan kemampuannya untuk menyeimbangkan flora usus.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar bukti tentang manfaat air rebusan daun binahong masih bersifat anekdotal atau berasal dari studi in vitro dan in vivo pada hewan.

Transisi dari penelitian laboratorium ke aplikasi klinis pada manusia memerlukan uji klinis yang lebih ketat dan berskala besar. Hal ini untuk memastikan efikasi, dosis yang tepat, dan keamanan jangka panjang.

Oleh karena itu, meskipun banyak kasus menunjukkan hasil positif, penggunaan air rebusan daun binahong harus dilakukan dengan bijak dan idealnya di bawah bimbingan profesional kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Integrasi pengobatan herbal dengan kedokteran konvensional memerlukan pendekatan yang hati-hati dan berbasis bukti.

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari air rebusan daun binahong, penting untuk memahami cara persiapan yang benar serta beberapa detail penting lainnya.

Tips Penggunaan Air Rebusan Daun Binahong

  • Pemilihan Daun

    Pilih daun binahong yang segar, tidak layu, dan bebas dari hama atau penyakit. Daun yang lebih tua biasanya memiliki konsentrasi senyawa aktif yang lebih tinggi, namun daun muda juga dapat digunakan.

    Pastikan daun dicuci bersih di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, atau residu pestisida sebelum direbus.

  • Metode Perebusan

    Untuk membuat air rebusan, gunakan sekitar 5-10 lembar daun binahong segar untuk setiap 2-3 gelas air. Rebus hingga air mendidih dan volume berkurang menjadi sekitar 1-2 gelas, atau sampai warna air berubah menjadi kehijauan.

    Proses perebusan ini memastikan ekstraksi senyawa aktif yang optimal dari daun. Setelah direbus, saring airnya dan biarkan hingga hangat sebelum dikonsumsi.

  • Dosis dan Frekuensi

    Dosis yang tepat dapat bervariasi tergantung pada kondisi individu dan tujuan penggunaan. Umumnya, konsumsi 1-2 gelas air rebusan per hari sudah cukup.

    Untuk penggunaan topikal pada luka, air rebusan dapat digunakan sebagai kompres atau pencuci luka beberapa kali sehari. Konsultasikan dengan ahli herbal atau profesional kesehatan untuk dosis yang lebih spesifik, terutama untuk kondisi medis tertentu.

  • Waktu Konsumsi

    Air rebusan daun binahong dapat dikonsumsi kapan saja, namun beberapa orang memilih untuk mengonsumsinya di pagi hari atau sebelum makan. Untuk masalah pencernaan, konsumsi sebelum makan dapat membantu.

    Untuk nyeri atau peradangan, konsumsi saat gejala muncul dapat memberikan kelegaan. Konsistensi dalam konsumsi lebih penting daripada waktu spesifik.

  • Penyimpanan

    Air rebusan daun binahong sebaiknya dikonsumsi segera setelah dibuat. Jika ada sisa, dapat disimpan di lemari es dalam wadah tertutup rapat selama tidak lebih dari 24 jam.

    Pemanasan ulang tidak dianjurkan karena dapat mengurangi potensi senyawa aktif. Pembuatan segar setiap hari akan memberikan hasil terbaik.

  • Potensi Efek Samping dan Interaksi

    Meskipun umumnya dianggap aman, beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan seperti gangguan pencernaan.

    Bagi wanita hamil dan menyusui, serta individu dengan kondisi medis serius atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasi medis sangat penting sebelum menggunakan binahong.

    Adanya potensi interaksi dengan obat pengencer darah atau obat diabetes harus menjadi perhatian serius.

  • Kombinasi dengan Bahan Lain

    Untuk meningkatkan khasiat atau rasa, air rebusan daun binahong dapat dikombinasikan dengan bahan herbal lain seperti madu, jahe, atau serai. Misalnya, penambahan jahe dapat memperkuat efek anti-inflamasi dan menghangatkan tubuh.

    Namun, pastikan kombinasi tersebut tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan dan sesuai dengan tujuan kesehatan yang diinginkan.

Penelitian ilmiah mengenai khasiat Anredera cordifolia, atau daun binahong, telah banyak dilakukan dalam berbagai model studi.

Sebuah studi in vitro yang dipublikasikan dalam Journal of Medicinal Plants Research pada tahun 2015 oleh Utami et al., mengevaluasi aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun binahong menggunakan metode DPPH.

Hasilnya menunjukkan aktivitas penangkapan radikal bebas yang kuat, mengindikasikan potensi antioksidan yang signifikan, yang dikaitkan dengan tingginya kandungan flavonoid dan polifenol dalam ekstrak tersebut. Desain studi ini menggunakan pendekatan komparatif dengan antioksidan standar untuk validasi.

Pada tahun 2017, sebuah penelitian in vivo oleh Handayani dan timnya yang diterbitkan dalam International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, menyelidiki efek ekstrak daun binahong terhadap penyembuhan luka insisi pada tikus Wistar.

Metode yang digunakan meliputi pengukuran kontraksi luka, waktu epitelialisasi, dan analisis histopatologi jaringan.

Temuan menunjukkan bahwa kelompok yang diobati dengan ekstrak binahong mengalami penyembuhan luka yang lebih cepat dan pembentukan kolagen yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol, mendukung penggunaan tradisionalnya untuk luka.

Terkait dengan potensi antidiabetes, sebuah studi pada tahun 2019 oleh Suryani et al. di Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi melakukan uji efek hipoglikemik ekstrak air daun binahong pada tikus yang diinduksi diabetes.

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan kelompok perlakuan dan kontrol, mengukur kadar glukosa darah secara berkala. Hasilnya menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan pada tikus yang menerima ekstrak binahong, mengindikasikan potensi sebagai agen antidiabetes.

Meskipun demikian, terdapat pula pandangan yang menyoroti keterbatasan penelitian yang ada.

Sebagian besar studi masih terbatas pada penelitian in vitro atau pada hewan percobaan, dan kurangnya uji klinis berskala besar pada manusia menjadi salah satu kritik utama.

Misalnya, Profesor Dr. Ahmad Fauzi dari Pusat Penelitian Obat Herbal Nasional menyatakan, "Meskipun data preklinis sangat menjanjikan, kita memerlukan uji klinis acak terkontrol yang ketat pada populasi manusia untuk secara definitif mengonfirmasi efikasi dan keamanan dosis yang optimal."

Basis dari pandangan yang berbeda ini seringkali terletak pada kebutuhan akan standardisasi ekstrak, penentuan dosis yang aman dan efektif pada manusia, serta identifikasi potensi interaksi dengan obat-obatan farmasi.

Kekhawatiran juga muncul terkait dengan variabilitas kandungan senyawa aktif dalam daun binahong yang dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, metode budidaya, dan cara pengolahan.

Oleh karena itu, sementara manfaat yang dilaporkan menarik, kehati-hatian dalam generalisasi dan aplikasi klinis tanpa bukti yang lebih kuat sangat ditekankan oleh komunitas ilmiah.

Rekomendasi Penggunaan Air Rebusan Daun Binahong

Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang tersedia, beberapa rekomendasi dapat diberikan terkait penggunaan air rebusan daun binahong.

Pertama, bagi individu yang mencari solusi alami untuk mendukung kesehatan umum atau mengatasi keluhan ringan seperti peradangan atau luka kecil, air rebusan daun binahong dapat dipertimbangkan sebagai pelengkap.

Namun, sangat penting untuk memastikan sumber daun yang bersih dan bebas kontaminan.

Kedua, bagi penderita kondisi medis kronis seperti diabetes atau hipertensi, air rebusan binahong tidak boleh digunakan sebagai pengganti obat-obatan resep. Sebaliknya, penggunaannya harus didiskusikan secara menyeluruh dengan dokter atau ahli medis yang kompeten.

Pemantauan ketat terhadap respons tubuh dan potensi interaksi obat sangat krusial untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.

Ketiga, dalam konteks penelitian, sangat direkomendasikan untuk melanjutkan studi klinis berskala besar pada manusia.

Penelitian ini harus fokus pada elucidasi mekanisme kerja yang tepat, penentuan dosis terapeutik yang optimal, evaluasi keamanan jangka panjang, dan identifikasi potensi efek samping atau kontraindikasi.

Standardisasi ekstrak binahong juga perlu menjadi prioritas untuk memastikan konsistensi dan kualitas produk.

Terakhir, bagi masyarakat umum, edukasi mengenai penggunaan binahong yang bijak dan berdasarkan bukti ilmiah perlu ditingkatkan. Penting untuk membedakan antara penggunaan tradisional dan klaim yang belum didukung oleh penelitian klinis yang kuat.

Pendekatan yang seimbang, menggabungkan kearifan lokal dengan prinsip-prinsip kedokteran berbasis bukti, akan menjadi kunci untuk memaksimalkan manfaat binahong secara aman dan efektif.

Air rebusan daun binahong menunjukkan spektrum manfaat kesehatan yang luas, didukung oleh penggunaan tradisional dan sebagian besar penelitian preklinis.

Potensinya sebagai agen penyembuh luka, anti-inflamasi, antioksidan, serta perannya dalam mengelola gula darah dan kolesterol sangat menjanjikan. Senyawa bioaktif seperti flavonoid, saponin, dan alkaloid diyakini menjadi dasar dari berbagai khasiat terapeutik ini.

Meskipun demikian, penting untuk mengakui bahwa sebagian besar bukti ilmiah masih berasal dari studi in vitro dan in vivo pada hewan.

Keterbatasan ini menuntut kehati-hatian dalam menggeneralisasi temuan ke populasi manusia dan menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk uji klinis yang lebih robust.

Validasi ilmiah lebih lanjut, termasuk uji klinis acak terkontrol dan studi toksisitas jangka panjang, sangat diperlukan untuk mengonfirmasi efikasi, keamanan, dan dosis yang optimal pada manusia.

Masa depan penelitian binahong harus berfokus pada standardisasi produk, pemahaman mekanisme molekuler yang lebih dalam, dan eksplorasi potensi sinergis dengan terapi konvensional.

Dengan demikian, air rebusan daun binahong dapat terintegrasi secara lebih luas dan aman dalam sistem perawatan kesehatan modern, memanfaatkan kekayaan biodiversitas Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat.